DitoNews - Wahai hamba Allah, kaum Muslimin, ketahuilah
sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menciptakan makhluk supaya mereka
mengenal Allah Subhanahu wata’ala dan menyembah-Nya dan supaya mereka
takut kepada-Nya. Dan Allah Subhanahu wata’ala telah menggambarkan
tentang pedihnya siksaan-Nya dan dahsyatnya api Neraka-Nya di dalam Al
Quranul karim dengan pensifatan yang sedemikian banyak dan pengulangan
yang beraneka ragam. Seluruh hal tersebut Allah Subhanahu wata’ala
sifatkan tentang api Neraka dan apa yang Allah Subhanahu wata’ala
siapkan berupa siksaan dan kepedihan dan yang terkandung di dalamnya
berupa makanan dari zaqqum, addhori’, air yang mendidih, belenggu, dan
rantai yang membuat getar hati orang-orang beriman yang takut kepada
Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa lagi maha kuat. Dan membuat
getar hati para hamba yang menyadari dirinya bahwa dia akan berdiri di
depan Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala telah memperingatkan dari api
Neraka dan demi Allah!… tidaklah Allah Subhanahu wata’ala memperingatkan
kepada hamba-Nya dan membuat mereka takut kepada sesuatupun yang lebih
keras dan lebih dahsyat dari api Neraka. Allah Subhanahu wata’ala
berfirman,
فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى
“Maka Kami memperingatkan kamu dengan Neraka yang menyala-nyala” (Al
Lail: 14)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّهَا لإحْدَى الْكُبَرِ. نَذِيرًا لِلْبَشَرِ
“Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,
sebagai ancaman bagi manusia.” (Al Muddatsir: 35)
Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ad Darimi, dan Al Hakim, dari An
Nu’man bin Basyir Radhiallahu’anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam berkhutbah dan berkata, ’saya peringatkan
kalian dari api Neraka, saya peringatkan kalian dari api Neraka’.
Andaikata sesorang berada di pasar ia akan mendengarkan suara tersebut
dari tempatku ini. Dan waktu itu beliau membawa selendang yang tadinya
berada di bahu kemudian jatuh di kakinya.” Menunjukkan kerasanya beliau
memperingatkan hal tersebut kepada umatnya.
Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya Shallallahu’alaihi wasallam telah
menggambarkan bagaimana panasnya api Neraka, dan bagaimana golakan api
Neraka, dan digambarkan bagaimana makanan dan minuman penghuninya, dan
digambarkan bagaimana belenggu dan berbagai macam siksaan yang
terkandung di dalamnya, dan digambarkan tentang pakaian orang-orang yang
menghuninya. Seluruh hal tersebut sebagai seruan kepada hamba Allah
Subhanahu wata’ala supaya takut dan bertakwa kepada-Nya dan bersegera
menuju hal-hal yang dicintai dan diridhoi oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Takutlah Kepada Allah Subhanahu wata’ala
Dan siapa yang menyaksikan, siapa yang memperhatikan tadabbur terhadap
Al Quranul Karim dan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan
memperhatikan bagaimana Shirah perjalanan hidup para ulama As Salaf,
Ahlul Ilmi wal Iman dari kalangan para shahabat Radhiallahu’anhum dan
orang-oang yang mengikuti mereka dengan baik, ia akan mendapatkan
bagaimana rasa takut mereka kepada Neraka adalah suatu perkara yang
sangt menakjubkan. Rasa takut inilah yang membawa mereka dalam keadaan
yang mulia. Dan ini menunjukkan mereka di kedudukan yang tertinggi dalam
keadan taat kepada Allah Subhanahu wata’ala dam menjauhi segala sesatu
yang makruh apalagi yang diharamkan.
Seluruh hal tersebut sebagai rasa takut kepada Allah Subhanahu wata’ala
takut dari ancaman api Neraka-Nya dan apa-apa yang Allah Subhanahu
wata’ala telah siapkan bagi orang-orang yang bemaksiat kepada-Nya.
Karena itulah orang yang takut seperti ini telah dijamin untuk mereka
Surga. Di dalam firman-Nya Allah Subhanahu wata’ala mengatakan,
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.”
(Ar Rahman: 46)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ
وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak
oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (Al
Mulk: 12)
Berkata Abu Sulaiman Ad Darani: “Asal segala kebaikan di dunia dan di
akhirat adalah takut kepada Allah Subhanahu wata’ala, tidak satu hati
pun yang kosong dari rasa takut kecuali hati itu adalah hati yang
rusak.”
Karena itulah wahai hamba Allah !!… Wahai anak adam,
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ
لِلْكَافِرِينَ
“Peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,
yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al Baqarah: 24)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ
لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
Subhanahu wata’ala terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At Tahrim: 6)
Dan api Neraka itu, wahai hamba Allah !… Sebagaimana yang disifatkan di
dalam firman-Nya,
لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ
ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ
“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah mereka
pun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah Subhanahu wata’ala
mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku
hai hamba-hamba-Ku.” (Az Zumar: 16)
Memperhatikan hari ini, wahai saudaraku kaum Muslmin, adalah perkara
yang sangat penting dan membuat kita sadar bagaimana pentingnya untuk
berlindung dari pedihnya api Neraka. Karena itu jadilah orang-orang yang
disifatkan dalam firman-Nya,
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا
لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah Subhanahu wata’ala sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa Neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang
siapa yang Engkau masukkan ke dalam Neraka, maka sungguh telah Engkau
hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang lalim seorang
penolongpun.” (Ali Imron: 190-192)
Dan jadilah seperti orang-orang yang disifatkan dalam firman-Nya,
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا
خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ
عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang
melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. Dan
orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahanam dari
kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.
Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat
kediaman.” (Al Furqaan: 63-66)
Dan jadilah kaum Muslim yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wata’ala,
orang yang tergolong di dalam firman-Nya,
وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ
“Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.” (Al Ma’arij: 27)
Termasuklah dalam orang-orang yang termauk dalam firman-Nya,
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُون.َ قَالُوا إِنَّا كُنَّا
قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ
“Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling
tanya-menanya. Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada
di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab).” (At Thuur:
25-26)
Juga diriwayatkan dari Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Anas bin Malik
Radhiallahu’anhu, “Sesungguhnya kebanyakan doa nabi Shallallahu’alaihi
wasallam yaitu,
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Rabb kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan jauhkan kami dari Neraka”
Dan orang-orang yang senantiasa meneteskan air mata takut kepada Allah
Subhanahu wata’ala dinyatakan di dalam hadits,
عَيْنَانِ لاَ تَمُسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ
وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api Neraka: (pertama) mata yang
menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wata’ala, (kedua) mata yang
bermalam dalam keadaan berjaga di jalan Allah Subhanahu wata’ala.” (HR.
At-Tirmidzi no. 1639, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih
At-Tirmidzi dan Al-Misykat no. 3829)
Dan diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari hadits Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu,
وعن ابى هريرةرضى اللّه عنه عن النّبىّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال :
سبعةيظلّهم اللّه فى ظلّه يوم لاظلّ الاّظلّه :
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Ada tujuh orang yang
akan dinaungi oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam naungan-Nya pada hari
yang tiada naungan melainkan naungan-Nya sendiri”, Disebutkan di antara
mereka,
ورجل ذكراللّه خالياففاضت عليناه (متفق عليه)
“….Orang yang mengingat pada Allah Subhanahu wata’ala di waktu keadaan
sunyi lalu melelehlah airmata dari kedua matanya.” (Muttafaq ‘alaih)
Rasa Takutnya Salafus Shalih Kepada Neraka
Umar bin Khatab pernah berkata, “Wahai sekalian manusia, andaikata ada
yg menyeru dari langit, ‘wahai sekalian manusia, sesunguhnya kalian
semua masuk Surga kecuali satu orang’ Saya takut satu orang itu adalah
saya.”
Lihat bagaimana rasa takut para ulama As Salaf. Dan suatu hari Al Hasan
Al Bashri pernah menangis, maka ditanya kepada beliau, “Apa yg membuatmu
menangis wahai Abu Said?” Beliau menjawab, “Saya takut Allah Subhanahu
wata’ala akan melemparkan saya besok di api Neraka dan Allah Subhanahu
wata’ala tidak memperhatikannya.”
Dan berkata Yazid bin Kholsyan, “Demi Allah! Saya tidak penah melihat
org yang lebih takut dari Al Hasan Al Bashri dan Umar bin Abdul Aziz
seakan Neraka diciptakan untuk mereka berdua saja. Sehingga merek
senantiasa merasa takut darinya.”
Dan sebagian ulama As Salaf apabila mereka melihat api di dunia ini maka
berubahlah warna mukanya dan gemetarlah ia dan berubah keadaanya dan ia
melihat firman Allah Subhanahu wata’ala,
أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُون.َ أَأَنْتُمْ أَنْشَأْتُمْ
شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنْشِئُون.َ نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً
وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ. فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
“Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan
menggosok-gosokkan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah
yang menjadikannya? Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang
berguna bagi musafir di padang pasir. Maka bertasbihlah dengan
(menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.” (Al Waqi’ah: 71-74)
Berkata Imam Mujahid, “Sesungguhnya Neraka dunia akan mengingatkan
Neraka akhirat. Kalau seorang melihat Neraka dunia maka ia akan ingat
Neraka akhirat ini yg disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wata’ala,
“Kami jadikan api itu untuk peringatan”.
Dan berkata Al Hasan Al Bashri, “umar bin khattab kadang dihidupkan
untuk beliau api pada suatu malam, kemudian Umar mendekati api tersebut
dan mendekatkan tangannya ke api tersebut kemudian Umar berkata, “Wahai
Ibnu Khattab, apakah kamu mampu bersabar di atas api ini?”
Bahkan di kalangan ulama As Salaf ada yang tidak bisa tidur karena
takutnya dari api Neraka.
Berkata Hasan Al Bashri, “Syaddad bin auf apabila naik ke tempat
tidurnya ia berada di atasanya seakan-akan kacang yg berada di atas
penggorengan dan ia berkata, ‘Yaa Allah! Sesungguhnya mengingat Neraka
Jahannam membuat saya tidak bisa tidur’ maka iapun berdiri kemudian
sholatlah.”
Dan berkata Taulus bin Kaisan, “Dan beliau kadang tidur di atas tempat
tidurnya dan berbaring dan berbalik seperti berbaliknya kacang di atas
gorengan kemudian beliau bangkit melompat lalu menghadap kiblat sampai
di waktu shubuh kemudian beliau berkata, ‘Sesunggunya ingat akan api
Neraka telah mengubah tidurnya orang-orang yang takut kepada Allah
Subhanahu wata’ala.”
Dan berkata Malik bin Dinar, “Putri Ar Robi’ bin Husain berkata kepada
ayahnya, ‘wahai ayahku kenapa engkau tidak tidur dan manusia dalam
keadaan tidur?’ Maka ia berkata kepada putrinya, ‘Wahai putriku,
sesungguhnya api Neraka tidak membiarkan ayahmu tidur.”
Dan biasa para ulama As Salaf ada yg takutnya dari api Neraka
menimbulkan padanya penyakit yang kadang dilihat di antara manusia
karena kurusnya seakan-akan dia sakit padahal tidak ada penyakit pada
dirinya.
Demikian rasa takutnya para ulama dan telah kita sampaikan ayat-ayat Al
Quran dan hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam yang menunjukkan
tentang mulianya takut kepada api Neraka dan mulianya orang-orang yang
menangis karena takutnya akan siksaan api Neraka.
Ketika Engkau Berdiri sedangkan Neraka Ada di Hadapanmu…
Dalam hadits Anas bin Malik Radhiallahu’anhu disebutkan,
وعن انس رضى اللّه عنه قال : خطب رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم
خطبةماسمعت مثلهاقطّ ، فقال : لوتعلمون مااعلم لضحكتم قليلاولبكيتم كثيرا ،
قال : فغطّى اصحاب رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم وجوههم لهم خنين
(متفق عليه)
Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu ia berkata, “Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam pernah berkhutbah, dan saya belum pernah
mendengarnya. Beliau bersabda: “Andaikan kalian mengetahui apa yang aku
ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan pasti akan banyak
menangis.” Anas berkata: “Mendengar yang demikian para sahabat
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menutupi muka mereka sambil
menangis terisak-isak.”(HR. Bukhari dan Muslim)
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ
قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا. قَالُوا: وَمَا رَأَيْتَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ.
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian melihat apa
yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak
menangis.” Para shahabat bertanya: “Apa yang engkau lihat ya Rasulullah”
Beliau shallallahu‘alaihi wasallam menjawab: “Saya melihat Al Jannah
dan An Naar.” (HR. Muslim Kitab Sholat no. 426)
Dan di dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Maik
dan dihasankan oleh Syakh Al Albani dari seluruh jalan-jalannya,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berkata kepada Jibril ‘Alaihi
salam, wahai Jibril kenapa saya tidak pernah melihat Mikail tertawa.
Maka Jibril ‘Alaihis salam berkata, “Sesungguhnya Mikail itu tidak
pernah tertawa semenjak diciptakannya api Neraka.”
Karena itu digambarkan lagi wahai hamba Allah..!! Jikalau engkau berdiri
di depan Allah Subhanahu wata’ala dalam keadaan menyandang dosa dan
penyimpangan, sedangkan tiada menyandang satu amalanmu di dunia ini….
وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا
وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ
وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
فَيَوْمَئِذٍ لا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَد.ٌ وَلا يُوثِقُ وَثَاقَهُ
أَحَدٌ
“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; dan pada hari itu
ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.
Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal
shalih) untuk hidupku ini.” Maka pada hari itu tiada seorang pun yang
menyiksa seperti siksa-Nya, dan tiada seorang pun yang mengikat seperti
ikatan-Nya.” (QS. Al Fajr: 22-26)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ
“Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang- orang yang
sesat”, (Asy Syu’araa: 91)
Dan di dalam firmannya Allah Subhanahu wata’ala menyatakan
فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى. يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ
مَا سَعَى. وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى. فَأَمَّا مَنْ طَغَى
وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا. فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى
“Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.
Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.
Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan
dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya).” (QS. An
Naazi’aat: 34-39)
Dan juga Allah Subhanahu wata’ala mengingatkan,
وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا
“Dan Kami nampakkan Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir
dengan jelas.” (Al Kahfi: 100)
Dan mereka datang dalam keadaan penuh dengan kehinaan dan memandang
dengan pandangan yang lesu sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala,
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي
كَانُوا يُوعَدُونَ
“Dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan.
Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka. (Al Ma’arij: 44)
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَلَيْسَ هَذَا
بِالْحَقِّ قَالُوا بَلَى وَرَبِّنَا قَالَ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا
كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan kepada
Neraka, (dikatakan kepada mereka): “Bukankah (azab) ini benar?” Mereka
menjawab: “Ya benar, demi Tuhan kami”. Allah Subhanahu wata’ala
berfirman “Maka rasakanlah azab ini disebabkan kamu selalu ingkar”. (Al
Ahqaf: 34)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ
فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami
singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu
pada hari itu amat tajam. (Qaaf: 22)
Dan diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan imam Muslim dari adiy bin Hatim,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengingatkan tentang keadaan
seorang muslim ketika mereka berdiri di depan Allah Subhanahu wata’ala.
وعن عدىّ بن حاتم رضى اللّه عنه قال : قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه
وسلّم مامنكم من أحدالاّسيكلّمه ربّه ليس بينه وبينه ترجمان ، فينظرأيمن
منه فلايرى إلاّماقدّم ، وينظرأشأم منه فلايرى إلاّماقدّم ، وينظربين يديه
فلايرى إلاّالنّارتلقاءوجهه . فاتّقواالنّارولوبشقّ تمرة (متفق عليه)
Dari ‘Adiy bin Hatim Radhiallahu’anhu, ia berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Seseorang di antara kalian akan
berbicara langsung dengan Tuhannya, padahal di antara dia dengan
Tuhannya tidak ada juru bahasa, kemudian ia melihat ke kanan, tiada
terlihat kecuali amal yang pernah diperbuatnya, ia melihat ke kiri,
tiada terlihat kecuali amal yang pernah diperbuatnya, dan ia melihat ke
depan, tiada yang terlihat kecuali api yang tepat di depannya. Maka
takutlah kalian terhadap Neraka walaupun hanya bersedekah dengan separuh
biji kurma.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Besarnya Neraka
Dan ingatlah ketika api Neraka telah berada di depan kita. digambarkan
oleh Abdullah ibnu Mas’ud diriwayatkan oleh imam Muslim secara mauquf,
وعنه قال : قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم : يؤتى بجهنّم
يومءذلهاسبعون ألف زمام ، مع كلّ زمام سبعون ألف ملك يجرّونها (رواه مسلم)٠
Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu ia berkata: Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat Neraka Jahannam
itu akan didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali, tiap-tiap kendali
ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat.”(HR. Muslim)
Suara Kemarahan Neraka
Demikian kengerian pada hari itu, dan Neraka jahaann yg datang tersebut
dari jauh ia telah memperdengarkan suara kemarahan, suara kemurkaan, dan
pada hari itu orang-orang yang penuh dengan maksiat yakin bahwa dirinya
akan penuh dengan kesengsaraan.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِذَا رَأَتْهُمْ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ سَمِعُوا لَهَا تَغَيُّظًا
وَزَفِيرًا
“Apabila Neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka
mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.” (Al Furqaan: 12)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ
سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara Neraka
yang mengerikan, sedang Neraka itu menggelegak, hampir-hampir (Neraka)
itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya
sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (Neraka itu) bertanya
kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia)
seorang pemberi peringatan?” (Al Mulk: 7-8)
Dan Allah Subhanahu wata’ala befirman menyatakan dalam Al Quran,
إِنَّهَا تَرْمِي بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ كَأَنَّهُ جِمَالَةٌ صُفْرٌ
“Sesungguhnya Neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi
istana. Seolah-olah ia iringan unta yang kuning,” (Al Mursalat: 33)
Penghuni Neraka Dari Kalangan Jin dan Manusia
Wahai hamba Allah Subhanahu wata’ala, wahai kalian manusa yang sadar
bahwa dirinya akan kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala, ketahuilah
bahwa penghuni Neraka tersebut adalah dari kalangan jin dan manusia.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ
قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا
وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ
أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Al A’raaf:
179)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan
memenuhi Neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka)
semuanya. (Huud: 119)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap
jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu:
“Sesungguhnya akan Aku penuhi Neraka jahannam itu dengan jin dan manusia
bersama-sama.” (As Sajdah: 13)
Neraka Harus Penuh, Tidak Boleh Tidak
Dan ingatlah wahai hamba Allah Subhanahu wata’ala, bahwa Neraka Jahannam
harus penuh dan tidak boleh tidak.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلأتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ
(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada
jahannam : “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab : “Masih ada
tambahan?” (Qaaf: 30) Neraka berharap masih ada tambahan.
Dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dan
setiap kalian merasa bahwa Nerakan Jahannam penuh. Adapun Neraka
Jahannam tidak akan penuh sampai Allah Subhanahu wata’ala meletakkan
kedua kakinya hingga Neraka berkata, “Cukup, cukup, cukup” Ketika itu
penuhlah Neraka dan sebagian darinya menyempit dan penuhlah dia.”
Dan Allah Subhanahu wata’ala tidak akan menzhalimi seorangpun dari
makhluknya. Adapun Surga, maka Allah Subhanahu wata’ala akan mewujudkan
makhluk-makhluk baru pada tempat yang kosong tersebut.
Neraka Bertingkat-Tingkat
Dan Neraka tersebut bertingkat-tingkat dan berderajat-derajat,
sebagaimana Surga bertingkat-tingkat dan memiliki bebapa derajat.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ
تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang
paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat
seorang penolongpun bagi mereka.” (An Nisa: 145)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ
“Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan)
untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (Al Hijr: 44)
Mereka Berada di Dalam Neraka Yang Ditutup Rapat
Dan Allah Subhanahu wata’ala mengabarkan bahwa pintu-pintu ini apabila
penghuninya telah masuk pintu tersebut akan ditutup. Allah Subhanahu
wata’ala berfirman,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَة.ِ
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُؤْصَدَةٌ
“Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah
golongan kiri. Mereka berada dalam Neraka yang ditutup rapat.” (Al
balad: 19-20)
Dan juga Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ. فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ
“Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu)
diikat pada tiang-tiang yang panjang.” (Al Humazah: 8-9)
Dalamnya Neraka
Adapun dalamya api Neraka tersebut, wahai hamba Allah!… Mudah-mudahan
Allah Subhanahu wata’ala menjaga kita semua dari pedihnya api Neraka.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu,
وعنه قال : كنّامع رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم : إذسمع وجبةفقال : هل
تدرون ماهذا ؟ قلنا : اللّه ورسوله أعلم ، قال : هذاحجررمى به فى
النّارمنذسبعين خريفا ، فهويهوى فى النّارالان حين انتهى إلى قعرهافسمعتم
وجبتها (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, ia berkata : “Kami bersama-sama
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, tiba-tiba terdengar suara
gemuruh. Beliau bertanya : “Apakah kamu tahu, bunyi apakah itu ?” Kami
menjawab : “Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya-lah yang lebih tahu.”
Beliau bersabda : “Ini adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam
Neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu. Batu itu sekarang baru sampai
ke dasar Neraka, maka kalian mendengar suara gemuruhnya.”(HR. Muslim)
Ini dasar dari api Neraka, betapa jauhnya dan betapa mengerikannya.
Panasnya Neraka
Adapun panasnya wahai hamba Allah Subhanahu wata’ala, disebutkan dari
hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dan Imam Muslim. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Neraka mengadu kepada Allah Subhanahu wata’ala tentang panasnya. Neraka
berkata, ‘Yaa Allah, sebagian dari diriku telah memakan sebagian yang
lain karena panasnya, maka berikanlah kesempatan kepadaku untuk
bernafas’. Maka diberikan ijin untuk Neraka Jahannam untuk bernafas
dengan dua kali nafas. Nafas di waktu dingin dan nafas di musim panas.
Maka pada saat musim panas saat yang paling panas itulah panasnaya api
Neraka dan di saat musim dingin yang paling dinginnya yang menusuk
itulah dinginnya dari api Neraka.”
Sebab dari Neraka ada dingin yang tidak bisa diukur dan sebagai siksaan
yang tidak kalah pedihnya dari api Neraka tersebut.
Dan diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “(Panasnya)
api yang kalian (Bani Adam) nyalakan di dunia ini merupakan sebagian
dari tujuh puluh bagian panasnya api Neraka Jahannam.” Para sahabat
bertanya: “Demi Allah! Apakah itu sudah cukup wahai Rasulullah?” Beliau
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “(Belum), sesungguhnya panasnya
sebagian yang satu melebihi sebagian yang lainnya sebanyak enam puluh
kali lipat.” (HR. Muslim no. 2843)
Pedihnya Siksaan di Dalam Neraka
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al Quran,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا
نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا
الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan
Kami masukkan mereka ke dalam Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus,
Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (QS. An Nisa: 56)
Dan juga Allah Subhanahu wata’ala berfirman menggambarkan tentang
pedihnya dan panasnya api Neraka.
يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ
يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ. وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ. وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي
تُؤْوِيه.ِ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ. كَلا إِنَّهَا
لَظَى. نَزَّاعَةً لِلشَّوَى
“Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia
dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan
isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di
dunia). Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan)
tebusan itu dapat menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat,
sesungguhnya Neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit
kepala, (Al Ma’arij: 11-16)
Dan Neraka jahannam tersebut, wahai hamba Allah !… Tidak seperti yang
kalian gambarkan seperti api di muka bumi ini. Diriwayatkan oleh Imam
Malik dan lain-lainnya dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, “Apakah
kalian mengira api Neraka Jahannam ini berwarna merah seperti api kalian
ini ini, sesunguhnya api Jahannam berwarna hitam seperti teer.”
Dan penghuni Neraka, wahai hamba Allah Subhanahu wata’ala, digambarkan
andaikata dirimu yang diperlakukan seperti ini kelak di kemudian hari
dan mereka dalam keadaan dibelenggu dengan rantai dan belenggu. Allah
Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلاسِلا وَأَغْلالا وَسَعِيرًا
“Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu
dan Neraka yang menyala-nyala.” (Al Insaan: 4)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَجَعَلْنَا الأغْلالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا
“Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir.” (Saba’: 33)
Dan gambarkanlah andaikata hal ini menimpa kita dan apa yang disebutkan
oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam ayat ini menimpa seseorang dari
kita, wal’iyadzubillah…!!. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wata’ala
menjaga kita dari api Neraka. Allah Subhanahu wata’ala menyatakan,
خُذُوهُ فَغُلُّوهُ. ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ. فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا
سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ
(Allah Subhanahu wata’ala berfirman): “Peganglah dia lalu belenggulah
tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api Neraka yang
menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya
tujuh puluh hasta.” (Al Haaqqah: 30-32)
Dan Neraka Jahannam ini siksaannya tidak berujung sampai di sini dan
jangan dikira bahwa siksaanya hanya seperti ini bahkan siksaaan di
dalamnya berlipat ganda dan terdapat berbagai maacam siksaan dan
kepedihan yang membuat bulu kuduk merinding dan membuat hati orang yang
beriman gemetar.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Hibban, Al Hakim, dan Al Baihaqi, dan
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani. Dari Abdullah bin Khaliq bin Jundub
Al Jabili dia berkata, nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya di Neraka ada enam ular bagaikan leher-leher unta yang
menyengat seorang di antara penghuni Neraka tersebut maka ia mendapatkan
panasnya selama tujuh puluh tahun. Dan di dalam Neraka tersebut ada
kalajangking-kalajengking yang besarnya bagaikan keledai dan salah satu
di antaranya kalajengkng tersebut menyengat seorang dari penghuni Neraka
maka ia mendapatkan pedihnya sengatan tersebut selama empat puluh
tahun.”
Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Akan
keluar pada hari kiamat leher dari api Neraka yang memiliki dua mata
melihat, dua mata mendengar, dan lisan berbicara, “saya diperintahkan
untuk menyiksa tiga orang. (pertama) Orang yang sombong lagi keras
kepala, (kedua) orang yang menyembah kepada selain Allah Subhanahu
wata’ala, dan (ketiga) orang-orang yang menggambar.”
Jenis Makanan di Dalam Neraka
Dan bagaimana sangkaanmu, wahai kamu anak Adam, yang telah melalaikan
dan telah menyia-nyiakan umurnya di kehidupan ini, dan telah bergelimang
dengan berbagai macam kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, dan
memakan makanan yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Tahukah
engkau bagaimana makanaan dan minuman di dalam Neraka tersebut?
Dengarkan firman Allah Subhanahu wata’ala,
ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُون.َ لآكِلُونَ مِنْ
شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ. فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ. فَشَارِبُونَ
عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيم. فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيم. ِ هَذَا نُزُلُهُمْ
يَوْمَ الدِّينِ
“Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu
dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka
kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk
mereka pada hari Pembalasan”. (Al Qaqi’ah: 51-56)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
أَذَلِكَ خَيْرٌ نُزُلا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ. إِنَّا جَعَلْنَاهَا
فِتْنَةً لِلظَّالِمِينَ. إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ
الْجَحِيمِ. طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ. فَإِنَّهُمْ
لآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ. ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ
عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ
“(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum,
Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi
orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke
luar dan dasar Neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala
syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian
dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum
itu. Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat
minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. (Ash Shaaffaat:
62-67)
Dan di ayat yang lain Allah Subhanahu wata’ala menyatakan,
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ. طَعَامُ الأثِيمِ. كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي
الْبُطُونِ. كَغَلْيِ الْحَمِيمِ. خُذُوهُ فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ
الْجَحِيم. ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ. ذُقْ
إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia)
sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya
air yang amat panas. Peganglah dia kemudian seretlah dia ke
tengah-tengah Neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan
(dari) air yang amat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang
perkasa lagi mulia” (Ad Dukhaan: 43-49)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالا وَجَحِيمًا. وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا
أَلِيمًا
“Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan
Neraka yang menyala-nyala. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan
dan azab yang pedih.” (Al Muzammil: 12-13)
Dan juga Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلا مِنْ ضَرِيعٍ. لا يُسْمِنُ وَلا يُغْنِي مِنْ
جُوعٍ
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang
tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (Al Ghaasyiyah:
6-7)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَا هُنَا حَمِيمٌ. وَلا طَعَامٌ إِلا مِنْ
غِسْلِينٍ. لا يَأْكُلُهُ إِلا الْخَاطِئُونَ
“Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada
(pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak
ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (Al Haaqqah:
35-37)
Maka ingatlah wahai hamba Allah ..!! Hari itu engkau menghadap kepada
Allah Subhanahu wata’ala, engkau akan datang dengan dirimu sendjri, akan
hilang kerajaanmu, hilang kedudukanmu, hilang harta bendamu, hilang
sanak family, hilang keluargamu, engkau datang tanpa pelindung !
Jenis Minuman di Dalam Neraka
Adapun minumannya, dengarkanlah firman Allah Subhanahu wata’ala,
لا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلا شَرَابًا. إِلا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا.
جَزَاءً وِفَاقًا
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat)
minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pambalasan yang
setimpal.” (An Naba’: 24-26)
Dan juga Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
“Dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”
(Muhammad: 15)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ. وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ
“Inilah (azab Neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air
yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Dan azab yang lain yang
serupa itu berbagai macam.” (Shaad: 57-58)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ. يَتَجَرَّعُهُ
وَلا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا
هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ
“Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air
nanah, diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya
dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia
tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.” (Ibrahim:
16-17)
Dan pada hari itu, wahai hamba Allah!… Penduduk Neraka akan
meraung-raung dan meminta supaya diberi minuman. Allah Subhanahu
wata’ala menyatakan menggambarkan tentang pedihnya siksaan mereka,
إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا
وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ
بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
“Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu Neraka,
yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya
mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat
istirahat yang paling jelek.” (Al Kahfi: 29)
Dan diriwayatkan oleh Ibnul Mubarok, Imam Ahmad, dan Imam At Tirmidzi,
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “sesungguhnya air
mendidih dalam Neraka itu akan dituangkan di atas kepala-kepala mereka
kemudian air tersebut akan menembus mereka sampai masuk ke dalam lambung
mereka kemudian akan masuk ke dalamnya secara perlahan-lahan supaya
merasakan siksaan, masuk secara perlahan-lahan ke dalam lambungnya
kemudian iapun membuat kuah di dalamnya, membuat kuah yang mengalir di
kakinya dan itulah As Sahr. Setiap kali ia mendapat kuah tersebut
dikembalikan lagi dan mendapat siksaan tersebut.”
Wal ‘iyadzubillah…!!
Pakaian Penghuni Neraka
Adapun pakaian orang yang berada di dalamnya, pakaiana penduduk Neraka,
mudah-mudahan Allah Subhanahu wata’ala menjaga kita dari pedihnya api
Neraka.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
تَحْسَبَنَّ اللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ ذُو
انْتِقَامٍ
يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا
لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الأصْفَادِ
سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ
لِيَجْزِيَ اللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ
الْحِسَابِ
“Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah Subhanahu wata’ala
akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah
Subhanahu wata’ala Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan. (Yaitu) pada
hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula)
langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke
hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat
orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan
belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka
ditutup oleh api Neraka, agar Allah Subhanahu wata’ala memberi
pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha cepat hisab-Nya.” (Ibrahim:
47-51)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ
فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api
Neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka
dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. (Al
Hajj: 19)
Dan Ibrahim An Nakhai kalau beliau membaca ayat ini beliau berkata,
“Subhanallah…! Maha suci Allah yang menciptakan pakaian dari api Neraka”
Besar Tubuh Penghuni Neraka
Adapun besarnya tubuh penghuni Neraka digambarkan oleh Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam dalam hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Sesungguhnya gigi geraham (dalam
riwayat lain: gigi taring) orang kafir besarnya seperti gunung Uhud dan
tebal kulitnya perjalanan selama tiga hari.”
Dan di dalam hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda, “Sesunggunya antara dua bahu orang kafir di dalam Neraka
jaraknya perjalanan selama tiga hari bagi orang yang melakukan
perjalanan cepat.”
Tangisan Penghuni Neraka Meraung-raung, Berteriak, dan mengiba
Dan jangan disangka cuma itu keadaan mereka, di dalam Neraka mereka akan
meraung-raung, menangis dan berteriak dengan teriakan yang keras dan
mereka berdoa semoga mereka dikeluarkan tapi tidak bisa keluar. Allah
Subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لا يُقْضَى عَلَيْهِمْ
فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي
كُلَّ كَفُورٍ
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا
غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ
فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا
لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
“Dan orang-orang kafir bagi mereka Neraka Jahannam. Mereka tidak
dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari
mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat
kafir. Dan mereka berteriak di dalam Neraka itu : “Ya Tuhan kami,
keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih
berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak
memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang
mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?
maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim
seorang penolongpun. (Fathir: 36-37)
Dan mereka, wahai hamba Allah Subhanahu wata’ala, berteriak supaya
adzabnya diringankan. Allah Subhanahu wata’ala menghikayatkan,
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ
يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ
قَالُوا أَوَ لَمْ تَكُ تَأْتِيكُمْ رُسُلُكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا
بَلَى قَالُوا فَادْعُوا وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلا فِي ضَلالٍ
“Dan orang-orang yang berada dalam Neraka berkata kepada penjaga-penjaga
Neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan
azab dari kami barang sehari”. Penjaga Jahannam berkata: “Dan apakah
belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa
keterangan-keterangan?” Mereka menjawab: “Benar, sudah datang”.
Penjaga-penjaga Jahannam berkata: “Berdoalah kamu”. Dan doa orang-orang
kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (Al Mukmin: 49-50)
Dan juga Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ
قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلا تُكَلِّمُونِ
“Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke
dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang zalim. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan
Aku.” (Al Mukminun: 107-108)
Dan ingatlah bahwa pada hari itu penghuni Neraka berteriak minta tolong
supaya diberikan minuman kepada penghuni surga. Allah Subhanahu wata’ala
menghikayatkan di dalam Al Quran.
وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا
عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالُوا إِنَّ
اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ
“Dan penghuni Neraka menyeru penghuni syurga: ” Limpahkanlah kepada kami
sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah Subhanahu wata’ala
kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah
Subhanahu wata’ala telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang
kafir,” (Al A’raf: 50)
Dan Mereka Ingin Keluar Tetapi Mereka Tidak Bisa Keluar Dari Neraka
Tersebut.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا
أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ
النَّارِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ
“Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah
jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka
dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: “Rasakanlah siksa
Neraka yang dahulu kamu mendustakannya.” (As Sajdah: 20)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ. وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَائِبِينَ
“Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali
tidak dapat keluar dari Neraka itu.” (Infithaar: 15-16)
Dan Mereka Sangat Berharap Mereka Bisa Menebus Diri-Dirinya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ
أَحَدِهِمْ مِلْءُ الأرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam
kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka
emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang
sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali
mereka tidak memperoleh penolong.” (Ali Imaran: 91)
وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لا يُؤْخَذْ مِنْهَا أُولَئِكَ الَّذِينَ
أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ
بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
“Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan
diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke
dalam Neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang
mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.” (Al
An’am: 70)
وَلَوْ أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ
مَعَهُ لافْتَدَوْا بِهِ مِنْ سُوءِ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَبَدَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ
“Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bumi
semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan
menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan
jelaslah bagi mereka azab dari Allah Subhanahu wata’ala yang belum
pernah mereka perkirakan.” (Az Zumar: 47)
Siksaan Yang Paling Ringan di Dalam Neraka
Wahai hamba Allah…! Tahukah kita bahwa siksaaan yang paling ringan di
dalam Neraka tersebut disebutkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu’anhu,
beliau meriwayatkan dari nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“sesunggunya penduduk Neraka yang paling ringan siksaaan adalah orang
yang memiliki dua terompah dari Neraka. dua terompah ini dipanaskan,
begitu dimasukkan dua kakinya maka akan mendidih otak kepalanya
seakan-akan dibuat mendidihnya mirjan. Ia menyangka bahwa tidak ada lagi
orang yang lebih berat siksaanya dari dia, padahal ini adalah siksaan
yang paling ringan.”
****
Ikhwatal Islam, ikhwatal iman, kaum Muslimin, kaum Mukminin yang
dimuliakan Allah Subhanahu wata’ala, inilah api Neraka..! Inilah seuntai
dari beberapa kabar tentang api Neraka yang tertera di dalam Al Quran
dan As Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Apakah ada dari
kita upaya untuk bertaubat dan upaya untuk kembali kepada Allah
Subhanahu wata’ala dan mencabut segala dosa? Sesungguhnya setiap dari
kita melakukan kesalahan di muka bumi ini dan tidak dipungkiri
Dan ingatlah wahai hamba Allah!.. Sesungguhnya tidak ada yang bisa
menyelamatkan kita dari api Neraka, setelah rahmat Allah Subhanahu
wata’ala, kecuali amal shalih kita, dan ketahuilah kita tidak tahu kapan
kita akan dijemput oleh ajal secara tiba-tiba.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلا نَفْعًا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ
لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلا يَسْتَأْخِرُونَ
سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak
(pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah
Subhanahu wata’ala”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang
ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun
dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (Yunus: 49)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka
dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
(Ali Imran: 185)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ
مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,” (An Nisa: 78)
Karena itulah wahai hamba Allah..! Wahai orang-orang yang melampaui
batas, wahai orang-orang yang telah menzhalimi dirinya, dan wahai
orang-orang yang telah berbuat zhalim kepada Allah Subhanahu wata’ala,
tidakkah engkau takut jika menghadap Allah Subhanahu wata’ala dalam
keadaan bergelimang dengan dosa, bergelimang dengan penyimpangan kepada
Allah Subhanahu wata’ala?
وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا
يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأبْصَارُ
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah
Subhanahu wata’ala lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang
zalim. Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala memberi tangguh kepada
mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,”
(Ibrahim: 42)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لا يَمُوتُ
فِيهَا وَلا يَحْيَا
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa,
maka sesungguhnya baginya Neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan
tidak (pula) hidup (Thaahaa: 74)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي
كَانُوا يُوعَدُونَ
“Dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan.
Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka (Al Ma’arij: 44)
Karena itulah hendaklah kita membenahi diri dan kembali kepada Allah
Subhanahu wata’ala, menghabiskan waktu kita dengan ketatan dan
mengisinya dengan amal shalih, mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu
wata’ala, kita harus habiskan hidup ini sepanjang Allah Subhanahu
wata’ala masih memberikan kesempatan-kesempatan untuk bernafas kepada
kita dan tidak ada seorangpun yang tahu berapa detak nafasnya dan setiap
dari kita akan menghadap kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Maka bersegeralah wahai saudaraku Muslim, wahai saudariku muslimah,
sebelum ajal datang menjemput, sebelum datang hari, yang hari itu hanya
ada dua golongan orang-orang merugi dan orang-orang yang beruntung.
Golongan di dalam Surga dan golongan di dalam Neraka. Golongan yang
beristirahat dengan istirahat dengan tenang dan golongan yang dirundung
dengan kepedihan dan dan dirundung dengan nestapa.
Karena itu ikhwatifillah, hendaklah kita mengingat kepada Allah
Subhanahu wata’ala dan kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Nasihat Kepada Setiap Wanita
Dan engkau wahai ukhti Muslimah, tidaklah engkau ingat bahwa Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda,
قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَكَانَ عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا
الْمَسَاكِيْنُ وَأَصْحَابُ الْجَدِّ مَحْبُوْسُوْنَ غَيْرَ أَنَّ
أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ
مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ
“Aku berdiri di depan pintu surga, ternyata kebanyakan yang masuk ke
dalamnya adalah orang-orang miskin, sementara orang kaya lagi terpandang
masih tertahan (untuk dihisab) namun penghuni Neraka telah diperintah
untuk masuk ke dalam Neraka, ternyata mayoritas yang masuk ke dalam
Neraka adalah kaum wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5196 dan Muslim no.
2736)
Dan di dalam hadits yang shahih, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda, “Kebanyakan penduduk Neraka adalah Fushshoq. Dan beliau
ditanya, ‘Siapakah Fushshoq itu adalah orang-orang fasiq?’ Dia adalah
para perempuan.”
Dan dalam hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا بَعْدُ، قَوْمٌ مَعَهُمْ
سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ
كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ
الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ
رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk Neraka yang keduanya belum pernah aku
lihat, pertama: satu kaum yang memiliki cemeti-cemeti seperti ekor sapi
yang dengannya mereka memukul manusia. Kedua: para wanita yang
berpakaian tapi telanjang, mereka menyimpangkan lagi menyelewengkan
orang dari kebenaran. Kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang
miring/condong. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
wangi surga, padahal wangi surga sudah tercium dari jarak perjalanan
sejauh ini dan itu.” (HR. Muslim no. 5547)
Dan ingatlah wahai sekalian wanita yang tidak sabar akan kehidupan dan
senantiasa berkeluh kesah dengan kedukaan dan berkeluh kesah dengan
penderitaan dan meraung-raung apabila ia dirundung oleh musibah dan
malapetaka.
Ingatlah bahwa Rasululllah Shallallahu’alaihi wasallam mengingatkan
dalam hadits Abu Musa Al Asy’ari yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
“Perempuan-perempuan yang meraung apabila ditimpa musibah, apabila ia
tidak bertaubat maka dia akan dimasukkan ke dalam Neraka. Dia akan
berdiri pada hari kiamat dalam keadaan dihiasi dengan pakaian dari timah
dan pakaian yang menutupi kepala dan seluruh tubuh dari besi yang
panas.
Dan kewajiban bagi kita semua untuk kembali kepada Allah Subhanahu
wata’ala. Setiap dari kita tentu akan kembali kepada Allah Subhanahu
wata’ala dan akan dijemut ajal masuk ke dalam kubur dan akan berdiri di
hari kiamat hari yang sangat mengerikan tersebut, dan akan melalui
shirath (jembatan) yang terbuat seperti sehelai rambut dan tajamnya
lebih tajam dari pedang, jalannya sangat licin dan di bawahnya adalah
api Neraka Jahannam yang kalian telah ketahui bagaimana pedihnya siksaan
di dalamnya.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wata’ala melindungi kita dari api Neraka
dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wata’ala menjaga kita semua dari
pedihnya api Neraka dan memberikan keberuntungan kepada kita di dunia
dan di akhirat dan dijadikan segolongan orang -orang yang masuk ke dalam
golongan kanan yang menghubi surganya yang penuh kemuliaan dan
kenikmatan.
Yaa Allah… jauhkan kami dari api Neraka. Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda, “Tidak seorangpun yang berlindung tujuh kali dari api
Neraka kecuali Neraka berkata kepada Allah Subhanahu wata’ala, ‘Ya
Allah sesunguhnya si fulan hamba-Mu takut kepadaku maka lindungilah ia
dari siksaaan api Neraka yang pedih”.
Demikianlah kaum muslimin yang dimuliakan Allah Subhanahu wata’ala,
mudah-mudahan sedikit dari kalimat ini bisa menjadi hentakan bagi kita
semua dan bisa melembutkan hati-hati kita yang setiap harinya dibuat
keras dengan maksiat dan dibuat keras dengan penyimpangan yang kita
saksikan. Mudaha-mudahan Allah Subhanahu wata’ala senantiasa meliputi
kita dengan rahmat-Nya dan meliputi dengan naungan-Nya Yang Mulia Lagi
Maha Agung.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ
أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
“Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat
kepada-Mu.”
walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Saudaraku … kebalikan dari
berbagai kenikmatan di SURGA, sebagian makhluk malah menuju neraka yang
teramat panas. Dan Allah subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan kepada
kita tentang neraka dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya. Allah
telah menggambarkan kepada kita tentang berbagai bentuk siksaan yang
terdapat di dalamnya dengan penggambaran yang mampu membuat hati dan
jantung ini serasa terbelah-belah. Maka perhatikanlah baik-baik terhadap
apa yang datang dalam Al Qur’an dan As Sunnah tentang berbagai bentuk
adzab (siksaan) di dalamnya.
Di antara siksaan-siksaan bagi penduduk neraka adalah :
[1].
Kulit mereka diganti dengan yang baru,
sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka
merasakan adzab.” (An Nisa’ : 56).
[2].
Bara apinya membakar sampai ke hati,
sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “(Yaitu) api (yang disediakan)
Alloh yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.” (Al Humazah :
6-7).
[3].
Mereka diseret ke neraka di atas wajah mereka,
sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, “(Ingatlah) pada hari mereka
diseret ke neraka atas muka mereka.” (Al Qomar : 48).
[4].
Minuman mereka seperti besi yang mendidih,
sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Dan jika mereka meminta
minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang
mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek.” (Al Kahfi : 29).
[5].
Tubuh mereka membesar, sebagaimana sabda beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Gigi taring orang kafir
besarnya seperti gunung uhud dan tebal kulit mereka seukuran tiga
perjalanan.” (Shohihul Jaami’)
Begitu syadiid (keras) siksaan ini, lalu siksaan apa yang paling
ringan bagi penghuni neraka? Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya,
“Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya
ialah orang yang mengenakan dua sandal dari neraka lalu mendidih
otaknya karena sangat mencekam panas dua sandalnya.” (HR. Muslim).
Wahai saudaraku … tidakkah kalian takut dengan siksa yang pedih
dan dahsyat ini ??!
Sebab-Sebab Masuk Neraka
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis sebab yang menyebabkan
seseorang masuk neraka -semoga Alloh menyelamatkan kita darinya-.
Jenis pertama adalah sebab-sebab yang menyebabkan
pelakunya tidak lagi beriman, menjadikannya kafir, sekaligus membuatnya
kekal di neraka.
Di antara sebab-sebab jenis pertama ini adalah :
Pertama, melakukan syirik akbar (besar), seperti bernadzar
dan menyembelih kepada selain Allah.
Kedua, kufur kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
Rasul-Nya, hari akhir, serta qodho dan qodhar dengan cara mendustakan,
menentang, ataupun meragukannya.
Ketiga, mengingkari kewajiban salah satu rukun Islam yang
lima.
Keempat, mengolok-olok dan mencaci Allah, agama-Nya, atau
Rasul-Nya.
Kelima, berhukum dengan selain hukum Allah dengan keyakinan
hukum tersebut lebih benar dan lebih bermanfaat, atau setara dengan
hukum Allah, atau meyakini bolehnya hal tersebut.
Keenam, kemunafikan yaitu menyembunyikan kekafiran dalam
hatinya, akan tetapi dia menampakkan diri seolah-olah seorang muslim.
Jenis kedua adalah sebab yang menyebabkan pelakunya
berhak masuk neraka, namun tidak kekal di dalamnya.
Di antaranya ialah : durhaka pada kedua orang tua, memutuskan
silaturahmi, memakan riba, memakan harta anak yatim, bersaksi palsu, dan
sumpah palsu.
Ya Allah, selamatkanlah kami dari neraka, lindungilah kami dari
negeri yang penuh kehinaan dan kerusakan, dan tempatkanlah kami di
negeri
orang yang berbakti dan bertakwa.
***
Al Faqir Ilallah: Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber: Artikel ini merupakan transkrip dari rekaman ceramah yang
disampaikan dengan penuh keharuan dan sangat menggetarkan hati, oleh Al
Ustadz Dzulqarnain Al Makassari